F. Curtis
Barry & Company, konsultan Warehouse, System, dan Inventory mendefinisikan
assessment operasional sebagai review sistematis mengenai fungsi-fungsi
warehouse untuk peningkatan perbaikan dalam efisiensi dan peningkatan kualitas
pelayanan. Assessment operasional mencakup evaluasi kuantitatif dan kualitatif
atas produktivitas dan tingkat kualitas pelayanan yang telah dicapai dari
operasional warehouse. Dengan assessment operasional memungkinkan kita dapat
mengukur produktivitas dan kualitas pelayanan serta dapat mengidentifikasi pola
dan trend; mengevaluasi secara tepat posisi kita saat ini dan apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Assessment operasional
juga memberikan informasi kepada kita mengenai perbandingan ukuran-ukuran
kinerja yang telah dicapai dengan benchmark industri.
Penting
untuk kita perhatikan, bahwa jika kita tidak dapat mengukur sesuatu dengan
benar, maka sangatlah tidak mungkin – untuk tidak dikatakan sulit – untuk
melakukan perbaikan. Dengan melakukan assessment operasional, maka akan
membantu kita dalam meningkatkan produktivitas, menggunakan ruang distribution
center secara optimal, memperbaiki throughput dan kapasitas order yang diproses
dalam warehouse, efisiensi alur kerja melalui pengurangan proses pekerjaan,
memperbaiki tingkat kualitas pelayanan, dan pada akhirnya akan dapat memeroleh
laba yang lebih tinggi dengan cara peningkatan pendapatan dan penurunan biaya.
Empat
Area Kritis untuk Dilakukan Assessment
Ada empat area penting yang harus dievaluasi, yaitu:
Ada empat area penting yang harus dievaluasi, yaitu:
1. Pekerja
Dalam evaluasi aspek pekerja ini meliputi evaluasi produktivitas, biaya tenaga kerja, turnover, pelatihan, dan ketersediaan penawaran pasar tenaga kerja setempat.
Dalam evaluasi aspek pekerja ini meliputi evaluasi produktivitas, biaya tenaga kerja, turnover, pelatihan, dan ketersediaan penawaran pasar tenaga kerja setempat.
2. Fasilitas
warehouse
Evaluasi fasilitas warehouse dimaksudkan untuk mengetahui apakah tersedia cukup space dan penggunaan space tersebut apakah efisien dan efektif. Evaluasi fasilitas warehouse mencakup: cube, cost, seasonality, dan pemeliharaan (housekeeping).
Evaluasi fasilitas warehouse dimaksudkan untuk mengetahui apakah tersedia cukup space dan penggunaan space tersebut apakah efisien dan efektif. Evaluasi fasilitas warehouse mencakup: cube, cost, seasonality, dan pemeliharaan (housekeeping).
3. Alur
kerja dan prosedur
Area ini merupakan area yang paling mudah untuk dilakukan perbaikan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk meminimalkan jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses produk, dan langkah-langkah yang diperlukan pekerja untuk memindahkan produk ke fasilitas warehouse. Evaluasi alur kerja dan prosedur mencakup: flow charts, slotting systems, packaging materials, dan quality control.
Area ini merupakan area yang paling mudah untuk dilakukan perbaikan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk meminimalkan jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses produk, dan langkah-langkah yang diperlukan pekerja untuk memindahkan produk ke fasilitas warehouse. Evaluasi alur kerja dan prosedur mencakup: flow charts, slotting systems, packaging materials, dan quality control.
Pada umumnya operasional warehouse terdiri dari tiga area penting, yaitu slotting, replenishment, dan location control yang terintegrai dalam suatu sistem manajemen warehouse (warehouse management system/ WMS). Evaluasi WMS mencakup: Inventory management, Bar coding, Replenishment, Pick ticket selection, Pack verification, Tracking, dan Returns