sebuah kisah nyata yang penulis alami sendiri bahwa dalam organisasi itu butuh sekali yang namanya manajemen. apalagi organisasi tersebut adalah organisasi yang mencari laba (profit oriented) yang masih penulis geluti sebagai mata pencaharian.
penulis bergabung di perusahaan ini dari tahun 2011, dimana saya diterima awalnya sebagai section head gudang. di awal saya bergabung tersebut sebagai anak baru di perusahaan tersebut tentunya perlu adaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja di perusahaan baru tersebut. hal yang pertama yang saya pelajari adalah teknis system ERP yang telah digunakan oleh perusahaan tersebut. 1 bulan belajar teknis pengoperasian ERP tersebut, saya sudah mulai terbiasa dengan aplikasi tersebut. memang aplikasi tersebut memudahkan dalam pengelolaan data.
dalam sebulan itu saya juga mempelajari interaksi transaksi yang ada di perusahaan tersebut, mulai dari barang masuk, stok dan barang keluar. beberapa kali juga saya bertanya kepada pelaksana gudang tentang bagaimana urutan penerimaan barang dan urutan pengeluaran barang. hal itu juga saya gunakan untuk memastikan bahwa yang bersangkutan sudah tahu atau belum Standart Operasional Procedure (SOP) terkait dengan pekerjaannya.
ada beberapa hal yang saya hadapi terkait dengan pekerjaan itu :
A. Internal gudang
1. Data stock selalu selisih.
2. Masalah SDM di bagian gudang.
3. Infrastruktur yang belum memadai.
4. Metode / Manajemen gudang
B. External Gudang
1. komplain sales terjadinya kekosongan barang.
2. Keterlambatan pengiriman.
dari daftar di atas bisa saya simpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas di gudang belum dikelola atau di atur dengan baik dan benar. seni dalam mengatur (mengelola) dan melaksanakan aktivitas/ kegiatan merupakan pengertian dari manajemen. dengan kata lain manajemen gudang belum berjalan dengan baik.
hal itu bisa diuraikan secara ringkas bahwa :
1. Pengelolaan aktivitas/kegiatan baik harian maupun mingguan gudang belum dilakukan dengan baik
2. Pengelolaan SDM mulai dari pemahaman teknis digudang, pembagian tugas/pekerjaan belum berjalan dengan baik.
3. Kapasitas gudang belum mencukupi.
4. Belum ada SOP baku tentang pelaksanaan di gudang.
penulis bergabung di perusahaan ini dari tahun 2011, dimana saya diterima awalnya sebagai section head gudang. di awal saya bergabung tersebut sebagai anak baru di perusahaan tersebut tentunya perlu adaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja di perusahaan baru tersebut. hal yang pertama yang saya pelajari adalah teknis system ERP yang telah digunakan oleh perusahaan tersebut. 1 bulan belajar teknis pengoperasian ERP tersebut, saya sudah mulai terbiasa dengan aplikasi tersebut. memang aplikasi tersebut memudahkan dalam pengelolaan data.
dalam sebulan itu saya juga mempelajari interaksi transaksi yang ada di perusahaan tersebut, mulai dari barang masuk, stok dan barang keluar. beberapa kali juga saya bertanya kepada pelaksana gudang tentang bagaimana urutan penerimaan barang dan urutan pengeluaran barang. hal itu juga saya gunakan untuk memastikan bahwa yang bersangkutan sudah tahu atau belum Standart Operasional Procedure (SOP) terkait dengan pekerjaannya.
ada beberapa hal yang saya hadapi terkait dengan pekerjaan itu :
A. Internal gudang
1. Data stock selalu selisih.
2. Masalah SDM di bagian gudang.
3. Infrastruktur yang belum memadai.
4. Metode / Manajemen gudang
B. External Gudang
1. komplain sales terjadinya kekosongan barang.
2. Keterlambatan pengiriman.
dari daftar di atas bisa saya simpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas di gudang belum dikelola atau di atur dengan baik dan benar. seni dalam mengatur (mengelola) dan melaksanakan aktivitas/ kegiatan merupakan pengertian dari manajemen. dengan kata lain manajemen gudang belum berjalan dengan baik.
hal itu bisa diuraikan secara ringkas bahwa :
1. Pengelolaan aktivitas/kegiatan baik harian maupun mingguan gudang belum dilakukan dengan baik
2. Pengelolaan SDM mulai dari pemahaman teknis digudang, pembagian tugas/pekerjaan belum berjalan dengan baik.
3. Kapasitas gudang belum mencukupi.
4. Belum ada SOP baku tentang pelaksanaan di gudang.