Thursday, January 26, 2023

MENGENAL MESIN EXTRUDER

 Mesin Extruder




Proses insulation & jacketing adalah tahapan membungkus atau pelapisan isolator di bahan konduktor dengan menggunakan mesin khusus yang disebut dengan mesin extruder. Mesin extruder adalah mesin dalam tahapan proses pembuatan kabel berfungsi untuk membungkus konduktor tembaga maupun alumunium dengan polimer yang telah dilumatkan oleh screw. Screw merupakan bagian dari mesin extruder yang berputar dengan bentuk panjang dan berulir untuk melumatkan raw material antara lain PVC (Polyvinyl Chloride) PE (Polyethylene) dan atau XLPE (Cross Link Polyethylene).

Penyebutan nama mesin extruder biasanya menurut ukuran diameter screw-nya. Misalnya extruder 30, berarti ukuran screw berdiameter 30 mm, extruder 120 berarti ukuran screw nya berdiameter 120 mm dan yang lainnya.

Mesin extruder memiliki beberapa bagian antara lain adalah:

  1. Motor drive merupakan penggerak utama dari suatu extruder yang bisa bersumber dari motor elektrik AC atau DC.
  2. Gear reducer merupakan susunan gear yang berfungsi untuk mengkonversikan putaran dari putaran output motor menjadi putaran extruder melalui putaran screw.
  3. Hopper adalah tempat supply row material (polimer) sebelum masuk ke dalam barrel. Hopper terdiri dari beberapa type, yaitu Convensional Hopper. Hopper Dryer dan Dehumidifier.
  4. Barrel adalah tempat dimana terjadi pemrosesan atau pembentukan dari raw material pellet menjadi bentuk melt (leleh). Barrel ini adalah bagian terpenting dari mesin extruder karena didalamnya terdapat screw yang yang menjadi alat pendorong raw material keluar, selain barrel, ada juga heater untuk melelehkan raw material, dan untuk menjaga kestabilan suhu barrel biasanya dilengkapi dengan cooler diluarnya.
  5. Croshead adalah tempat bertemunya compon polimer dengan tembaga (Cu) atau tempat penyatuan (forming) compon polimer dan Tembaga (Cu) agar menjadi produk yang diinginkan. atau tempat pembentukan/forming produk.
  6. Caterpillar juga merupakan komponen mesin yang sangat penting dan berguna untuk menarik kabel hasil insul yang kemudian diterima oleh pay off. Caterpillar terdiri dari entry caterpillar ( untuk menarik konduktor dari pay off) dan exit caterpillar (untuk menarik kabel hasil insulation).
  7. Cooling through adalah bak memanjang yang berisi air dingin yang berguna untuk mendinginkan kabel hasil insulation, inner sheathing maupun outer sheathing. Kabel yang keluar dari X-Head dalam keadaan panas, dan harus didinginkan untuk menjaga visual dan ukuran kabel sehingga sesuai dengan jenis yang diinginkan.
  8. Sparktester digunakan untuk mendeteksi apabila ada kabel hasil insul yang bocor.
  9. Inti dari mesin extruder adalah screw, karena dengan screw ini raw material dalam bentuk pellet diubah menjadi bentuk melt (leleh). Secara umum fungsi screw adalah mendorong bahan umpan pellet sepanjang barrel sambil bahan itu serentak dipanaskan, memadatkan pellet dan mendesak masuk ke dalam channel, melelehkan pellet, mencampur pellet menjadi melt (lelehan) yang homogen dan mengalirkan melt (lelehan) dengan kondisi bertekanan ke dies.

Secara mendasar screw terdiri dari 3 zone (Gbr.1), yaitu Feeding Zone, Compression Zone dan Metering Zone.

Feeding Zone adalah zone atau daerah pengumpan, dimana feeding zone ini menerima umpan butiran polimer padat (pellet) dari hopper yang kemudian didorong bergerak melawan hambatan dari zone berikutnya sehingga terjadi tekanan meningkat pada arah aliran. Pangkal dari zone ini tidak dipasang heater, melainkan dialiri pendingin pada barrel-nya agar material tidak menggumpal akibat rambatan panas dari zone berikutnya dari barrel, sebab kalau menggumpal akan mengakibatkan aliran material dari hopper jadi terhambat. Prinsipnya pada zone ini material masih berwujud padat/ pellet (Gbr.2), tetapi ada kenaikantemperatur.

Compression Zone merupakan zone berubahnya butiran polimer padat (pellet) menjadi leleh (melt) sehingga di zone ini ada bercampur butiran padat dengan lelehan, diakhir zone ini material sudah meleleh semua tapi belum homogen (Gbr.2). Di zone ini kedalaman dari screw secara gradual berkurang sehingga pressure yg terjadi pada lelehan polimer semakin bertambah.

Metering Zone merupakan zone atau daerah dimana terjadi homogenitas po/imer (ting kat leleha n merata) yaitu dimana polimer sudah menjadi lelehan semua (Gbr.2) dan disebabkan kedalaman screw lebih dangkal pada zone ini maka lelehan material akan mengalami kenaikan pressure dan kenaikan pressure ini akan mengakibatkan material mengalami tegangan geser dan tegangan geser ini akan mengakibatkan lelehan menjadi homogen atau merata.

Tipe atau Konstruksi Screw. 

Pemilihan screw biasanya didasarkan pada material yang akan digunakan oleh karena itu baik tentunya kalau kita mengetahuinya.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan pemilihan screwsebelum melakukan proses ektrusi, yaitu tipe atau konstruksi screw, perbandingan panjang dan diameter screw (L/D ratio), compresi ratio (rasio kompresi) (CR) dan torsi screw. Dan secara umum Secara umum screw mempunyai 3 tipe yaitu tipe standar atau konvensional, tipe mixing dan tipe barrier/penyangga.

Tipe standar atau konvensional, srew dengan tipe standar biasanya hanya mempunyai satu sirip/fligh, daerah feeding maupun metering mempunyai kedalaman tetap dan tertentu, sementara daerah transisi/ compresi  (kompresi) yang menghubungkan daerah feeding dengan daerah metering kedalamannya secara gradual berkurang. Screw tipe ini sangat sederhana, mudah dibuat dan tentunya harganya pun murah. Tetapi kekurangannya ketika kecepatan screw bertambah, kualitas lelehan material/ plastik cenderung berkurang, karena material mengalami waktu pemanasan yang sebentar di dalam barrel dan tekanan serta tegangan geser yang relatif kecil

Tipe mixing, dimana pada ujung matering terdapat ‘mixing device’ atau elemen pencampuran dispersi, dengan kata lain screw tipe ini adalah jenis srew standar dengan penambahan elemen pencampuran dispersi pada ujung meteringnya. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kekurangan screw standar adalah ketika kecepatan screw bertambah, kualitas lelehan plastik cenderung berkurang atau tidak merata yang juga berakibat output jadi kurang stabil, maka dengan penambahan elemen ini akan terjadi tegangan dan regangan yang tinggi pada lelehan plastik dimana material/lelehan yang memasuki saluran mixing device (input) untuk bisa keluar (output), dipaksa melewati celah antara saluran input dengan output sekitar 0.3 mm, sehingga partikel-partikel yang belum meleleh sempurna atau bagian-bagian yang masih keras akan pecah menjadi lebih halus sehingga lelehan menjadi homogen. 

Tipe Barrier, screw barrier mempunyai daerah feeding serta daerah metering seperti pada screw standard , bedanya pada daerah transisi terdapat barrier yang terdiri atas dua sirip yaitu sirip utama dan sirip kedua yang berfungsi sebagai penyangga yang dirancang untuk memisahkan lelehan padat dan lelehan sempurna dan mempertahankan konfigurasi ini hingga semua material telah meleleh secara seragam dan sempurna/homogen. Screw tipe ini dapat memberikan output yang stabil dan lelehan yang baik pada range kecepatan yang lebih lebar, artinya ketika putaran screw dinaikan secara signifikan untuk mengejar output sementara setting temperatur tetap, maka kualitas lelehan akan tetap baik . Inilah maksud dari pengertian output stabil dan lelehan tetap baik pada range kecepatan yang lebih lebar.

Mesin ektruder berfungsi mengekstursi/ menyuntikan material polimer yang telah lumer dengan tekanan tinggi ke benda yang akan dibungkus oleh material polimer tersebut .
Material polimer untuk pembungkus konduktor (insulation dan jacketing). Ada beberapa material yang digunakan sebagai bahan baku untuk proses insulation (isolasi) dan jacketing (pembungkus) antara lain Polyvinyl Chloride (PVC), Polyethylene (PE) dan Crosslinked Polyethylene (XLPE). Dan bahan baku yang paling banyak digunakan untuk proses insulation (isolasi) dan jacketing (pembungkus) adalah PVC.
Bahan baku untuk Isolasi (Insulation). PVC digunakan untuk bahan insulation, filler dan juga untuk sheathing. Berat jenis PVC untuk insulation adalah 1.45 gr/cm3). PVC untuk proses insulation digunakan sesuai dengan aplikasi penggunaannya antara lain :

-    PVC isolasi yang digunakan untuk kabel instalasi tetap dengan tegangan 1,8/3kV (Aplikasi untuk kabel-kabel tegangan rendah)
-    PVC isolasi yang digunakan untuk kabel fleksibel dengan tegangan 450/750 V. (Aplikasi untuk kabel-kabel kontrol)
-    PVC isolasi yang digunakan untuk kabel tahan panas dengan tegangan 450/750 V. (Aplikasi untuk kabel — kabel instrument)

Sedangkan berat jenis PVC untuk sheathing adalah 1,50 gr/cm3. PVC yang digunakan untuk pembungkus/ selubung (sheathing) sesuai kemampuan maksimum suhu penghantarnya berdasarkan aplikasi pemasangannya antara lain:

-    PVC sheathy yang digunakan untuk kabel instalasi tetap dan kabel kontrol dengan suhu penghantar max. 70°C.
-    PVC sheath yang digunakan untuk kabel Instrumen dengan suhu penghantar max. 90°C.

Proses insulation (isolasi) adalah proses pembungkusan konduktor (tembaga/ alumunium) dengan menggunakan material-material seperti di atas, yang bertujuan agar permukaan konduktor (baik dalam bentuk solid, round stranding, compact, bunching maupun round sector) tertutup rapat tidak ada celah atau lubang sedikitpun, sebab apabila ada celah atau lubang maka akan sangat berbahaya sekali apabila konduktor tersebut dilewati arus listrik.
Kualitas material insulation sangat berpengaruh pada baik tidaknya hasil proses insulation (isolasi) yaitu permukaan insulation menjadi halus atau kasar, cerah atau tidak kusamnya warna isolasi. Selain kualitas, yang tidak kalah penting lainnya adalah perlakuan material insulation ketika perubahan bentuk dari pallet manjadi lumer yaitu pengaturan temperature panas barrel yang sesuai standard sehingga akan di mendapatkan lumeran yang baik.

Pada dasarnya penggunaan screw untuk proses insulation dan proses jacketing tidak ada bedanya. Selama jenis material yang digunakan sama, maka tipe screw yang digunakan juga sama. Hanya saja material yang akan dilakukan ekstrusi yang berbeda, untuk proses insulation adalah konduktor (tembaga atau alumunium) hasil proses drawing (solid), bunching dan stranding (jenis compact atau sector) sedangkan untuk proses jacketing adalah konduktor hasil yang telah mengalami proses insulation dan juga yang telah mengalami proses cabling (proses menggabungkan 2 core atau / lebih menjadi satu). Dua jenis proses jacketing yaitu inner jacketing  (berfungsi sebagai pelindung core terakhir). Semoga ini bermanfaat bagi para pembaca sebagai 
bahan awal untuk mempelajari dan memahami tahapan-tahapan proses pembuatan kabel

Sunday, February 9, 2020

2 hal kendala di gudang

sebuah kisah nyata yang penulis alami sendiri bahwa dalam organisasi itu butuh sekali yang namanya manajemen. apalagi organisasi tersebut adalah organisasi yang mencari laba (profit oriented) yang masih penulis geluti sebagai mata pencaharian.

penulis bergabung di perusahaan ini dari tahun 2011, dimana saya diterima awalnya sebagai section head gudang. di awal saya bergabung tersebut sebagai anak baru di perusahaan tersebut tentunya perlu adaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja di perusahaan baru tersebut. hal yang pertama yang saya pelajari adalah teknis system ERP yang telah digunakan oleh perusahaan tersebut. 1 bulan belajar teknis pengoperasian ERP tersebut, saya sudah mulai terbiasa dengan aplikasi tersebut. memang aplikasi tersebut memudahkan dalam pengelolaan data.

dalam sebulan itu saya juga mempelajari interaksi transaksi yang ada di perusahaan tersebut, mulai dari barang masuk, stok dan barang keluar. beberapa kali juga saya bertanya kepada pelaksana gudang tentang bagaimana urutan penerimaan barang dan urutan pengeluaran barang. hal itu juga saya gunakan untuk memastikan bahwa yang bersangkutan sudah tahu atau belum Standart Operasional Procedure (SOP) terkait dengan pekerjaannya.

ada beberapa hal yang saya hadapi terkait dengan pekerjaan itu :
A. Internal gudang
1. Data stock selalu selisih.
2. Masalah SDM di bagian gudang.
3. Infrastruktur yang belum memadai.
4. Metode / Manajemen gudang

B. External Gudang
1. komplain sales terjadinya kekosongan barang.
2. Keterlambatan pengiriman.

dari daftar di atas bisa saya simpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas di gudang belum dikelola atau di atur dengan baik dan benar. seni dalam mengatur (mengelola) dan melaksanakan aktivitas/ kegiatan merupakan pengertian dari manajemen. dengan kata lain manajemen gudang belum berjalan dengan baik.

hal itu bisa diuraikan secara ringkas bahwa :
1. Pengelolaan aktivitas/kegiatan baik harian maupun mingguan gudang belum dilakukan dengan baik
2. Pengelolaan SDM mulai dari pemahaman teknis digudang, pembagian tugas/pekerjaan belum berjalan dengan baik.
3. Kapasitas gudang belum mencukupi.
4. Belum ada SOP baku tentang pelaksanaan di gudang.




Thursday, September 26, 2019

4 Prasyarat Agar Pergudangan bekerja Maksimal

haloo selamat berjumpa lagi temen-temen. kali ini saya akan membagikan tips dalam pengelolaan pergudangan agar gudang bekerja secara maksimal.  Kita sering menjumpai banyak masalah yang terjadi dipergudangan, mulai dari selisih stok, pelayanan yang lambat, stok yang berlebih, stok mati dan lain-lain.

hal itu seolah-olah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang bekerja dipergudangan. trus bagaimana sih untuk memutus mata rantai masalah tersebut?, begini temen-temen, sebelum kita membedah permasalahan tersebut, harus kita ketahui dulu tujuan dan fungsi pergudangan. yang perlu kita ketahui adalah tujuan pergudangan adalah sebagai HUB atau penghubung antar satu stasiun ke stasiun berikutnya baik dlm lingkup di intern organisasi ataupun antara intern dengan extern organisasi dalam perspektif distribusi. sedangkan fungsi dari gudang adalah tempat penyimpanan.

berangkat dari definisi fungsi dan tujuan tersebut, ada 4 prasyarat yang harus dipenuhi agar gudang dan sistemnya bekerja dengan maximal, antara lain yaitu :

1. Karyawan yang cakap
    karyawan menjadi tulang punggung dalam mengoperasikan proses pergudangan. untuk itu pemilihan karyawan menjadi hal yang penting. kriteria-kriteria pemilihan karyawan di sesuaikan dengan kebutuhan dan posisi dalan pekerjaan. contoh : kriteria kayawan gudang yang berposisi sebagai kepala gudang antara lain: sehat jasmani dan rohani, jujur, komputer literate, mampu membuat keputusan, memiliki pengetahuan tentang pergudangan/manajemen operasi, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu membuat alur kerja yang baik dll. akan berbeda dengan kriteria karyawan gudang yg berposisi sebagai operator, semisal kriteria-nya : sehat jasmani dan rohani, lulusan slta sederajat, mau bekerja sesuai SOP, mampu bekerja dalam tim dll. Dengan demikian nantinya organisasi akan mendapatkan karyawan yang mampu untuk menjalankan sistem pergudangan dengan baik.

2.  Infrastruktur yang memadai
     hal penting kedua adalah kebutuhan infrastruktur, dalam pengoperasian pergudangan tentu memerlukan infrastruktur yang memadai, mencukupi agar tujuan dan fungsi pergudangan berjalan dengan maximal. dalam penyediaan infrastruktur gudang, perlu diperhitungkan kapasitas volume gudang dan volume transaksi yang akan dikelola. hal ini akan menjadi pertimbangan yang penting dalam proses penyediaan infrastruktur seperti, model gedung dan lay out-nya, luas gedung dan volume penyimpanan, dan penyediaan alat bantu untuk material handling. infrastruktur yang umum dengan gudang yang menggunakan alat bantu antara lain : racking, indoor dan outdoor material handling (contoh: handpallet, stecker, reachtruck, counter balance, dll). jadi penyediaan infrastruktru yang memadai atau sepadan dengan volume transaksi menjadi penting agar bisa beroperasi dengan baik dan maximal.

3. Metode operasional.
    hal penting ketiga adalah metode operasional. operasional di gudang ada 3 hal yang besar yaitu aliran barang masuk, aliran barang keluar dan penempatan barang. untuk aliran masuk  dan aliran keluar perlu dibuat alur kerja atau SOP dimana SOP atau alur kerja tersebut merinci proses pengecekan pada saat kedatangan atau pengeluaran barang, berapa layer pemeriksaan pengecekan dll. pada tahap ini peranan seorang cheker menjadi penting dan karenanya posisi checker harus diperkuat secara posisi maupun secara pengetahuan. sedangkan untuk penempatan stok, perlu ada pengelompokan barang. kunci utama dalam penempatan adalah 'segregation' atau pemisahan yang jelas antara item satu dengan item yang lainnya, tidak boleh ada kejadian barang tercampur antara item satu dengan item yang lainnya.

4.  Budaya Organisasi.
     Hal yang mendukung lainnya adalah pengkondisian budaya organisasi yang positif. ada beberapa hal yang dapat menyebabkan budaya organisasi tersebut menjadi budaya yang positif dan produktif antara lain :
  a. Penyediaan tenaga kerja yang cukup dan tidak berlebihan.
  b. Pembuatan struktur organisasi yang sesuai.
  c. Pengelolaan karyawan agar expektasi dari stakeholder bisa wadahi, contoh reward dan      punishment
  d. Penerapan sistem manajemen mutu ISO secara baik.

Wednesday, September 19, 2018

Mengenal Software Pendukung Gudang



haloo jumpa lagi teman-teman. berbicara masalah pergudangan, seperti yang telah di bahas pada topik-topik sebelumnya yaitu pada bab infrastruktur gudang dan system pergudangan, kali ini saya ingi membahas tentang aplikasi atau software yang membantu mempermudah proses di pergudangan.

Aplikasi pergudangan yang umum digunakan adalah sister ERP yaitu Enterprise Resources Planning. Kenapa koq kita harus menggunakan aplikasi ini? manfaat dan keuntungannya apa sih? kan sebenarnya pake program excel-pun sudah bisa. untuk menjawab kenapa menggunakan aplikasi ERP, karena dengan menggunakan aplikasi tersebut semua kegiatan manajemen gudang dan proses administrasi gudang akan lebih mudah..

seperti kita ketahui, pekerjaan di gudang ada 2 hal yang harus berjalan bersamaan dan beriringan yaitu aliran fisik barang atau material dan aliran data barang tersebut. kenapa aliran data dan aliran fisik harus beriringan dan bersamaan, karena untuk meminimalisir selisih stok yang sering terjadi.
fungsi dari gudang adalah untuk mensupport penjualan atau produksi, menjaga nilai atau value persediaan, mencegah kehabisan barang.

dalam mengelola gudang, ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:
1. mengelola aktivitas inbound agar berjalan efektif dan efisien.
2. mengelola aktivitas outbound agar berjalan efektif dan efisies.
3. mengelola nilai persediaan.
oke, mari kita kupas satu persatu aktivitas-aktivitas tersebut :
1. Aktivitas inbound, merupakan serangkaian proses  yang berawal dari barang atau material masuk ke gudang sampai dengan penempatan ke rak/lokasinya dan proses receive untuk memasukkan data ke stok. rincian proses tersebut pada umumnya berawal dari pengecekan barang yang datang, apakah sudah sesuai dengan permintaan pembelian baik secara spesifikasi maupun kuantitasnya. proses pengecekan ditujukan untuk memastikan bahwa barang yang masuk ke gudang sudah sesuai dengan permintaan dan memastikan barnag yang masuk tersebut bisa digunakan atau bisa dijual ke konsumen.
2. Aktivitas outbound, merupakan serangkaian proses yang pada umumnya berawal dari permintaan dari pelanggan yang dikonverssi oleh staff menjadi daftar permintaan barang yang diserahkan kepada picker gudang, pada saat pengambilan barang untuk disiapkan  untuk dijual, picker akan mengecek kesesuaian antara barang yang diambil dengan daftar barang yang diterima, setelah itu barang di ambil dan stoknya di kurangi. setelah itu barang di letakkan di area yang sudah di tentukan sebelum proses pemuatan. aktivitas terakhir dari proses outbound adalah loading ke armada pengangkut, pada proses ini proses pengecekan terakhir dilakukan untuk memastikan barang yang di muat sesuai dengan permintaan dari pelanggan. setelah itu melakukan print out surat jalan.

kedua aktivitas di atas baik inbound dan outbound merupakan proses dari pergudangan yang mempengaruhi stok persediaan apakah itu stoknya bertambah pada saat inbound ataukah stok tersebut berkurang pada saat aktivitas outbound berjalan. kedua aktivitas tersebut mengakibatkan laporan stok persediaan akan fluktuatif tergantung dari transaksi barang atau material tersebut. dengan menggunakan sofware ERP semua aktivitas tersebut dapat berjalan seiring sejalan antara aliran fisik dan aliran data. setiap kesalahan dari personel gudang yang terjadi pada proses yang dijalankan dapat diminimalisir dengan sistem tersebut karena dalam sistem tersebut sudah ada pembagian tugas dan tanggungjawab secara jelas. Pun dengan menggunakan software tersebut alat-alat teknologi penunjang dapat di aplikasikan agar memperkecil peluang kesalahan yang terjadi saat proses inbound dan outbound berjalan. dengan begitu secara implisit telah diuraikan bahwa dalam proses pergudangan ketersediaan data yang up to date dan valid menjadi satu elemen tujuan penting dalam melakukan manajemen gudang.

dengan memiliki data yang selalu up  to date dan valid ini akan memudahkan dalam menjaga nilai persediaan. contoh, dengan memiliki data yang up to date dan valid, pembuatan pemesanan kembali lebih mudah dan cepat dilakukan. dalam membuata keputusan seberapa banyak yang di pesan dan item apasaja yang ingin di pesan dapat dilakukan dengan lebih cepat. ini juga merupakan keuntungan lain dengan menggunakan sofware ERP karena datanya up to date, valid, cepat dan terintegrasi.


dengan kata lain bahwa dengan aliran data yang cepat akurat, pengendalian nilai persediaan dapat dilakukan seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu penentuan pembelian kembali baik jenis, jumlah, dan waktu kebutuhan bisa disesuaikan, sehingga nilai persediaan dapat terkontrol sesuai dengan target yang ditentukan tanpa mengurangi atau mengganggu proses penjualan atau proses selanjutnya.

ERP sendiri adalah software yang ditujukan untuk mempermudah dalam mengelola aktivitas organisasi karena datanya terintegrasi, up to date dan valid. terdapat beberapa pengembang software yang membuat aplikasi ini antara lain :
1. Epicor ERP.
2. Sage ERP.
3. infoor ERP.
4. Oracle ERP.
5. Syspro ERP.
6. SAP business by design
7. IFS application
8. Microsoft Dinamics ERP.
9. QAD enterprise ERP
10. NetSuite One World.

aplikasi-aplikasi di atas memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. tentunya selain menyiapkan sofwarenya tentu dibutuhkan tenaga kerja yang mampu untuk mensupport berjalannya software tersebut di atas. sehingga memang di perlukan bagian IT yang mengelola dan memastikan program dapat berjalan lancar dan perlunya training untuk pengguna dari software tersebut.

saya sendiri, menggunakan sofware syspro ERP dan dengan menggunakan sofware tersebut memang saya akui pengelolaan digudang, pengambilan keputusan dan lain-lain lebih mudah, lebih cepat, dan dinamis. mampu mengikuti kondisi perusahaan dan kondisi pasar.

sekian dulu baba tentang sofware pendukung gudang semoga bermanfaat.

Sistem manajemen pergudangan



Sistem manajemen gudang atau lebih dikenal dengan warehouse management system merupakan cara pengelolaan  dari interaksi dari sequen proses atau uruan proses di dalam gudang. secara umum aktivitas di gudang adalah aktivitas inbound  -  outbound.
secara garis besar kegiatan di gudang ada 2 hal yaitu aktivitas administrasi dan aktivitas pemindahan/penyimpanan fisik material/barang.

baik mari kita urai satu per satu, kita mulai dari inbound, inbound merupakan aktivitas penerimaan fisik barang dan data. pada saat penerimaan barang atau material ada beberapa hal atau beberapa proses yang harus dilakukan,yaitu :
1. melakukan pengecekan kuantitas material yang datang. apakah jumlah material yang bisa diterima sesuai dengan surat jalan yang menyertainya.
2. melakukan pengecekan apakah jenis material sesuai dengan surat jalan yang menyertainya.
3. melakukan pengecekan apakah spesifikasi material sesuai dengan permintaan.
proses selanjutnya setelah selesai melakukan pengecekan adalah proses pemasukan ke dalam gudang secara fisik dan menempatkan di tempat yang telah disediakan. setelah proses barang masuk tinggal melakukan proses administrasi dengan mebuat bukti penerimaan barang dan memasukkan ke dalam stok ataupun receive bagi yang sudah menggunakan sistem aplikasi pergudangan.


sedangkan untuk aktivitas outbound adalah aktivitas pengeluaran barang dari gudang, aktivitas pengeluaran barang atau material berawal dari order atau permintaan dari konsumen. setetalh ada permintaan dari pelanggan akan dilakukan pemrosesan order mulai dari bag admin membuat lis barang yang di minta, kemudian dilanjutkan dengan aktivitias pengambilan material atau barang yang di maksud, kemudian barang tersebut disiapkan dan bila diperlukan dilakukan dilakukan pengemasan ulang. bila barang sudah disiapkan aktivitas selanjutnya yaitu pembuatan surat jalan dan proses pengiriman.

selain aktivitas di atas, diperlukan alat bantu yaitu aplikasi pergudangan seperti WMS, ERP, SAP dll. dalam segi aktivitas keseharian point penting dari setiap tahapan proses itu adalah proses pengecekan. pada saat proses pengecekan benar-benar harus memperhatikan semua titik kritis yang perlu di cek atau dilihat. proses pengecekan bisa bersifat sampling atau 100% pengecekan. tentunya hal ini ditentukan dengan kebutuhan atau poin penting yang ingin di cek.

proses pengecekan seyogyanya dilakukan disetiap aktivitas yang berdampak pada bertambah atau berkurangnya stok gudang. kalau diperlukan, bisa diadakan petugas khusus untuk melakukan pengecekan transaksi atau checker. selain dengan pengadaan proses pengecekan, diperlukan juga proses pengecekan stok yang biasa dikenal dengan istilah cek fisik yang seharusnya dilakukan secara terjadwal. diperlukan juga cek fisik sampling yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk perusahaan apabila tidak ada maka atasan bisa melakukan sampling acak yang tidak terjadwal atau random.

kegiatan lain yang harus dilakukan adalah mengikuti tren dari material yang berguna sebagai preventif agar tidak terjadi stock out. langkah selanjutnya agar sistem manajemen gudang berjalan dengan baik, seyogyanya melakukan perbaikan terus-menerus dari setiap celah atau risiko yang mungkin bisa terjadi sehingga bisa meminimalisir dan bahkan menghilangkan kerugian yang akan dialami perusahaan.

Infrastruktur untuk Gudang



oke temen-temen mari kita lanjut untuk mengetahui tentang gudang dan aktivitasnya. sebelum sampai membahas ke aktivitas, kali ini saya ini mendeskripsikan kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan agar manajemen gudang dapat berjalan efektif dan efisien.

kalau kita berbicara masalah gudang, tentunya infrastruktur yang satu ini idealnya harus ada. apakah itu? ya pertama kali adalah lahan dan gedung. menurut saya lahan dan gedung mutlak harus ada untuk gudang. dengan adanya infrastruktur gedung banyak manfaat yang didapat, dengan adanya fasilitas gedung untuk dijadikan gudang, manfaatnya antara lain : bisa mengurangi tingkat kerawanan akan kehilangan barang, kerusakan barang akibat cuaca (panas, hujan).

syarat gedung yang digunakan sebagai gudang, antara lain :
1. gedung bersifat permanen.
2. memiliki ventilasi udara yang cukup untuk sirkulasi udara.
3. memiliki pencahayaan yang cukup.
4. memiliki area load dan unload yang memadai.
5. area dalam gedung tidak ada sekat.
6. memiliki luas yang cukup sesuai dengan kebutuhan.


dari kriteria gedung untuk gudang di atas, ada beberapa pengaturan lokasi atau area yang harus di lakukan untuk operasional gudang tersebut. ada beberapa ruangan yang harus ada di dalam atau di area gedung tersebut yang sangat membantu kelancaran operasional gudang, antara lain:
1. area untuk kantor.
2. area toilet.
3. area ruang tunggu atau ruang tamu.
4. area untuk sembahyang.
5. area inti yaitu area penyimpanan barang.
6. area loading dan unload.

pembuatan sebuah gedung pergudangan harus juga mempertimbangkan aliran transaksi masuk dan aliran transaki keluar. penentuan  in flow dan out flow akan menentukan di mana area loading, dimana area unloading (bongkar), berapa banyak pintu yang diperlukan, berapa docking yang diperlukan untuk bongkar muat. selain mempertimbangkan aliran masuk dan aliran keluar kita juga perlu mempertimbangkan luas gudang yang akan dibuat dengan memperhatikan kapasitas penyimpanan yang di butuhkan.

dilanjut besok ya gaes,, lagi banyak kerjaan dilogistik,,

mari kita lanjutkan,,

selain gedung, lantai gudang merupakan infrastruktur yang perlu dipertimbangkan karena hal ini akan mensupport lambat - cepatnya perpindahan barang baik memakai alat bantu pemindah barang yang sederhana ataupun memakai alat bantu pemindah barang yang terbaru. Dalam membuat infrastruktur baik gedung dan lantai segala aspek yang harus diperhitungkan matang-matang. disini peran desain ruangan menjadi penting dalam membuat layout yang baik.

lanjut infrastruktur yang kedua yaitu adalah palet, setiap pergudangan pasti membutuhkan palet yang berfungsi sebagai alat untuk menata barang dan juga sebagai alat untuk memudahkan perpindahan barang. palet barang sangat bervariasi, ada yang dibuat dari kayu, dari besi dan ada pula yang dibuat dari plastik. pemilihan penggunaan model palet pastinya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan budget dana yang telah dianggarkan. pemilihan palet baik jenis dan ukurannya seyogyanya mempermudah dalam perpindahan barang baik dalam gudang maupun proses pengiriman ke konsumen (bila pengiriman ke konsumen memumgkinkan menggunakan model palet).


infrastruktur yang ketiga, adalah rack apabila diputuskan untuk menggunakan sistem rack. untuk racking dalam gudang, dewasa ini kita jumpai ada gudang yang menggunakan rak dan ada gudang yang tidak menggunakan rak. keuntungan penggunaan dari rack adalah, bisa menaikkan kapasitas penyimpanan tanpa membuat tambahan gedung baru, dengan kapasitas tertentu. dari peningkatan kapasitas simpan dari gudang tidak menggunakan rak dengan gudang yang menggunakan rak adalah > 100%. keuntungan lain dengan menggunakan rak antara lain :
1. penataan jadi lebih rapi.
2. kapasitas penyimpanan naik > 100% dari yg tdk menggunakan rak.
3. lebih mudah dalam mencari dan mengambil barang atau material.
4. Meminimalisir selisih stok.
5. Waktu yang dibutuhkan dalam cek fisik atau stok opname jauh lebih singkat.
6.  mempermudah pengambilan barang yang menggunakan metode tertentu seperti FIFO, LIFO, Average, FEFO dll.
7. mengurangi jumlah tenaga kerja.
 
kerugiannya adalah investasi awal dalam pembuatan atau pengadaaan racking membutuhkan modal yang tidak sedikit, dan juga akan berkait dengan pembelian alah bantu yang mensupport atau yang sesuai dengan penggunaan rack, contoh seperti penambahan unit reachtruk. akan tetapi pada saat akan membuat keputusan dalam pembuatan sebuah gudang, apakah dalam peningkatan kapasitas gudang tersebut akan membuat gedung baru atau menggunakan rack. semua akan kembali kepada cost atau biaya yang dikeluarkan nantinya. pilihan pastinya akan dijatuhkan kepada biaya yang paling realistis dan ekonomis tentunya.

saya sendiri adalah seorang yang menyukai gudang yang menggunakan fasilitas rak, selain dapat meningkatkan kapasitas simpan dan lain-lain yang telah diuraikan di atas, faktor penting yang saya rasakan adalah mudahnya mengelola gudang yang menggunakan rack, jumlah penggunaan tenaga kerja yang relatif sedikit banyak sekali mengurangi kendala-kendala yang disebabkan karena human error dan lebih mudah dalam menyeragamkan pemahaman tentang pengelolaan pekerjaan yang sesuai jobdesk-nya masing-masing, mengurangi atau meminimalisir kesalahan komunikasi antar anggota organisasi sehingga mengurangi kesalahan.


infrastruktur terakhir yang harus ada dalam pergudangan adalah MHE (Materials Handling Equipment). MHE ini berfungsi untuk memindahkan material atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dari rak bawah ke rak atas ataupun dari rak atas untuk diturunkan dan lain-lain

Mengenal gudang



haloo selamat berjumpa dengan saya, heri sutikno seorang blogger pemula yang mencoba membuat catatan-catatan tentang pergudangan. Sebelum saya membahas lebih lanjut masalah pergudangan saya ingi memperkenalkan diri dulu yaa, saya adalah seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan swasta. beberapa perusahaan pernah memakai jasa saya mulai dari produksi atau bagian logistik. kalu dipikir aneh yaa,, saya seorang lulusan ekonomi manajemen tapi koq ngurusi produksi, tapi memang saya pernah mengurusi bagian produksi temen-temen. selama saya bekerja, saya lebih sering di posisi gudang atau logistik. makanya saya mencoba untuk sedikit membagi pengalaman yang saya alami.

 baik mari coba kita mulai, apa bayangan di benak rekan-rekan tentang gudang? yah, gudang adalah sebuah tempat penyimpanan barang, baik material, barang setengah jadi dan barang jadi. gudang mudah sekali dijumpai di manapun, mau di toko retail, grosir, di perusahaan atau di komplek pergudangan.
trus sebenernya ngapain sih saya pusing-pusing membagikan pengalaman tentang gudang, kan simpel aja ya, ada barang masuk dimasukkan ke gudang, ada permintaan di keluarkan, sudah selesai dong pekerjaan gudang. eitts tunggu dulu kalau temen-temen memiliki pemahaman seperti itu.

benar sekali kalau gudang itu adalah tempat penyimpanan barang, tetapi yang perlu dilakukan adalah "bagaimana mengelola gudang itu secara baik dan benar".  trus apa yang menjadi tolok ukur dari pengelolaan gudang secara baik dan benar itu? oke saya coba menjelaskan, setiap usaha atau bisnis pasti memiliki barang yang akan digunakan atau siap dijual. jumlah atau nilai dari barang-barang tersebut besar berkisar antara 40 - 60% sendiri (sumber dari manajemen produksi dan operasi ricardus eko indrajit dan ricardus djoko pranoto). nah karena besarnya nilai persediaan tersebut, munculah kebutuhan untuk mengelola secara baik agar usaha dapat berjalan lancar.
 tidak ada angka pasti yang menunjukkan performa atau kinerja gudang yang baik dan benar. tetapi terdapat beberapa clue-clue tujuan penting adanya pengelolaan gudang yang baik dan benar, antara lain :
1. memastikan operasional usaha berjalan dengan lancar.
2. mengelola nilai persediaan sesuai dengan target nilai persediaan yang di tentukan oleh perusahaan. tentunya ini juga mempertimbangkan nilai uang persediaan.
3. agar tidak kehabisan barang.
4. tidak ada kehilangan barang / menekan terjadinya selisih data.
5. stok persedian mudah dan cepat untuk dicari dan diambil.
6. melakukan pengiriman ke konsumen sesuai dengan tanggal permintaan.

begitu pentingnya peran gudang terlebih di era digital sekarang ini yang mana raksasa penjual offline mulai ambruk perlahan-lahan seperti, mal-mal di glodok jakarta, di semarang, yang diakibatkan oleh berubahnya pola  pembelian dan penjualan dari offline ke online yang menyebabkan perusahaan-perusahaan di bidang logistik tumbuh subur hingga menbutuhkan space untuk gudang, dengan kata lain sistem pergudangan dituntut untuk mengikuti arah perubahan disruptyf, yang merupakan efek samping dari kemajuan teknologi.

untuk menuju gudang dengan performance yang baik diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dapat dikelola secara maximal, antara lain:
1. Infrastruktur
    infrastuktur ini mulai dari gedung, lantai, material handling engine,
2. Software
    sistem IT yang mendukung atau mempermudah operasional gudang.
3. Human resources
    Tenaga Kerja yang qualified dibidang logistik atau gudang.
4. Manajemen
    ada manajemen Inbound, Proses dan Outbound.

oke temen2, itu dulu sekilas tentang gudang dan interaksinya, untuk poin infrastruktur sampai dengan sistem manajemennya akan saya ulas di postingan selanjutnya.